Apakah apraksia itu?

Apraksia, berasal dari kata ‘apraxia‘. Dimana, ‘a‘ berarti tanpa, ‘praxis‘ berarti perencanaan pergerakan. Jadi apraksia secara lateral merupakan ‘tanpa perencanaan pergerakan’ atau ‘tanpa perencanaan motorik’.

Apraksia (Apraxia) merupakan suatu gangguan motorik wicara pada sistem saraf (a neurologically-based motor speech disorder). Anak-anak dengan apraksia memiliki masalah untuk mengeluarkan suara, suku kata, dan kata-kata, yang bukan disebabkan karena kelemahan otot atau kelumpuhan, melainkan otak pada anak-anak dengan apraksia memiliki masalah dalam merencanakan untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh yang diperlukan untuk berbicara (seperti bibir, lidah, rahang). Anak-anak dengan apraksia mengetahui apa yang mereka ingin katakan, tetapi otak mereka mengalami kesulitan dalam mengkoordinasikan gerakan otot yang diperlukan untuk mengucapkan kata-kata.

Secara sederhana, dapat dijelaskan, terputusnya pesan dari otak ke otot-otot yang diperlukan untuk berbicara.

Apraksia dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Apraksia yang dimiliki oleh orang dewasa berbeda dengan yang dimiliki oleh anak-anak. Apraksia pada orang dewasa biasanya disebabkan karena terkena cedera kepala, stroke, atau penyakit lainnya.
Di sini, kami memfokuskan pembahasan pada apraksia yang dialami oleh anak-anak.

Terdapat beberapa penamaan dalam bahasa inggris untuk apraksia. Penamaan secara formal adalah Childhood Apraxia of Speech (CAS). Penamaan lainnya adalah dyspraxia, developmental apraxia of speech, developmental verbal apraxia, verbal apraxia, atau verbal dyspraxia. Kami menggunakan kata apraksia (apraxia) pada tulisan-tulisan di sini.
Dan kami juga memakai term anak dengan apraksia dan bukannya anak apraksia dalam penulisan di sini.