Terapi Wicara dengan Metode Visual/Tactile Cues

Anak dengan apraksia membutuhkan terapi wicara dengan pendekatan multisensori, yaitu anak dapat melihat, mendengar dan merasakan suara (speech) yang akan diucapkan. Ada beberapa cara yang digunakan untuk menerapi anak dengan apraksia yang bisa dilihat di link ini, dan salah satunya adalah dengan cara Prompts-Cue/Touch-Cue Method (Visual/Tactile Cues).

Saya akan membagikan sedikit seperti apa sih metode ini… sehingga, mommy-daddy mempunyai bayangan terapi wicara untuk anak dengan apraksia itu seperti apa…

Prompts-Cue yang dimaksud adalah gestural prompts (hand cues atau visual cues),yang merupakan gerakan tangan yang dilakukan oleh terapis untuk membantu anak mengeluarkan suara yang diinginkan (ditargetkan). Cara ini juga memperlihatkan gerakan visual yang diperlukan oleh anak sehingga memungkinkan anak menghasilkan suara yang diinginkan. Sedangkan dengan Touch-Cue (tactile cues), terapis menggunakan jari-jari tangannya untuk menyentuh bagian wajah dan leher untuk membantu anak merasakan bagaimana setiap suara dapat dihasilkan dengan benar. Kedua cara ini dilakukan secara simultan bersamaan dengan suara yang ia dengar dari mulut terapis. Sehingga dengan demikitan, anak melihat, mendengar dan merasakan bagaimana setiap suara diucapkan.

Cara visual/tactile cues ini juga yang digunakan pada Jr.

Di bawah ini ada beberapa contoh visual/tactile cues, yang kemungkinan besar berbeda dari terapis anak Anda, karena memang ada beberapa cara untuk mengucapkan satu suara. Maaf, saya tidak menerjemahkan bagian ini…

  • /p/ /b/  : touch the lower lip with your index finger. Remove your finger as you say the sound
  • /t/ /d/   : touch lightly above the upper lip with your index finger. Remove your finger as you say the sound
  • /n/ /m/  : place your index finger alongside the nose for the feeling of nasality

Dengan melihat daftar contoh di atas, saya benar-benar menyadari bahwa anak saya membutuhkan terapis wicara 😀

Gambaran yang lebih jelas bagaimana terapi wicara dengan cara visual/tactile cues dapat dilihat pada clip ini. Perlu diingat bahwa kondisi terapi sesungguhnya tidak seperti di clip ini karena kondisi bermain tetap harus mewarnai setiap sesi terapi anak.

Leave a comment